Agartha Adalah: Misteri Dunia Bawah Tanah yang Dipercaya Kaum Neo-Nazi

agartha adalah

Pernah dengar tulisan “For Agartha” di berita aksi teror baru-baru ini? Nah, banyak orang jadi penasaran dan bertanya-tanya, Agartha adalah apa sih sebenarnya?
Ternyata, istilah ini bukan cuma soal mitos atau dongeng fantasi, tapi punya makna ideologis dan sejarah gelap di baliknya — terutama terkait dengan kepercayaan kelompok ekstrem kanan seperti Neo-Nazi.


Asal Usul Kepercayaan: Agartha dan Mitos Bumi Berongga

Kalau kita mundur ke masa lalu, konsep Agartha berakar dari legenda kuno tentang “Hollow Earth” atau Bumi Berongga. Menurut kepercayaan ini, di bawah permukaan bumi ada dunia lain — kerajaan canggih yang tersembunyi, dihuni oleh makhluk atau peradaban super yang lebih maju dari manusia di permukaan.

Legenda ini menyebar di berbagai budaya. Ada yang menyebutnya Shambhala, Agartha, atau Arkaim, tergantung versi dan asal cerita. Namun di Eropa, terutama di awal abad ke-20, teori ini berkembang pesat di kalangan okultis Jerman.

Salah satu kelompok yang ikut mempopulerkan ide ini adalah Thule Society, kelompok mistik yang kemudian berpengaruh besar dalam pembentukan ideologi Nazisme di Jerman.


Agartha dalam Ideologi Neo-Nazi

Nah, di sinilah ceritanya makin gelap. Dalam pandangan Neo-Nazi, Agartha dianggap sebagai tempat asal “ras Arya” yang murni dan superior. Mereka percaya Agartha adalah kerajaan bawah tanah rahasia tempat “manusia super” berlindung dari dunia permukaan yang sudah dianggap rusak dan tercemar.

Dalam versi kepercayaan ekstrem ini, Agartha bukan sekadar mitos, tapi simbol utopia rasial — semacam tempat suci yang diyakini menyimpan “energi Arya” yang akan bangkit suatu hari nanti.

Bahkan beberapa teori konspirasi mengaitkan Agartha dengan hal-hal seperti:

  • Pangkalan rahasia Nazi di Antartika (dikenal sebagai Neuschwabenland).
  • UFO buatan Jerman di masa Perang Dunia II.
  • Teknologi spiritual dan okultisme Nazi, yang dipercaya bisa menghubungkan manusia dengan “kekuatan Agartha”.

Jadi, ketika ada simbol atau tulisan seperti “For Agartha”, itu bukan sekadar kata keren. Tapi bisa jadi ungkapan ideologis yang menunjukkan simpati terhadap ide Neo-Nazi dan mitos ras superior.


Simbolisme “For Agartha” dalam Kasus Kekerasan Modern

Kasus di Kelapa Gading baru-baru ini misalnya — pelaku kekerasan menuliskan “For Agartha” di senjatanya. Berdasarkan penelusuran, tulisan itu diduga menunjukkan inspirasi ideologis dari kepercayaan sayap kanan yang menganggap Agartha sebagai lambang “pembersihan dunia” oleh ras Arya.

Meski pelaku di kasus tersebut mungkin tidak terlibat langsung dengan organisasi teroris global, simbol ini tetap berbahaya. Ia menunjukkan bagaimana narasi ekstrem dan konspiratif bisa tersebar lewat internet, lalu ditiru tanpa pemahaman mendalam.

Seperti yang juga dijelaskan oleh Densus 88 pada beberapa kasus serupa, tindakan seperti ini masuk kategori memetic violence — yaitu kekerasan yang terinspirasi dari konten daring dan ideologi ekstrem yang viral.


Fakta Menarik tentang Agartha

Biar lebih jelas, berikut beberapa fakta menarik (dan agak menyeramkan) tentang mitos Agartha:

FaktaPenjelasan Singkat
Asal-usul dari mitos Asia TengahDulu dipercaya sebagai dunia bawah tanah yang penuh kebijaksanaan spiritual.
Diadopsi oleh okultis JermanThule Society menjadikannya dasar ideologi “ras Arya suci.”
Dipercaya sebagai pusat teknologi kunoDiyakini menyimpan rahasia energi murni dan teknologi spiritual.
Terhubung dengan teori Hollow EarthMenjadi bagian dari narasi Bumi berongga yang populer di awal 1900-an.
Masih digunakan kelompok ekstrem modernNeo-Nazi dan supremasi kulit putih memakai istilah ini sebagai simbol kepercayaan mereka.

Agartha dan Neo-Nazi: Hubungan Mistik dan Ideologis

Kalau dibedah lebih dalam, Neo-Nazi adalah kelompok yang mewarisi ide dan simbol dari Nazi Jerman, tapi menggabungkannya dengan kepercayaan esoterik dan spiritual palsu.
Mereka sering memakai istilah seperti Agartha, Black Sun, atau Vril Society untuk memberi kesan “mistis” dan “superioritas spiritual” pada ide mereka.

Dalam pandangan itu, Agartha dianggap sebagai pusat energi kosmik ras Arya — semacam “surga tersembunyi” yang hanya bisa dicapai oleh manusia murni. Ini menjelaskan kenapa simbol-simbol seperti “For Agartha” masih dipakai sebagai kode identitas di kalangan kelompok ekstrem modern.

Baca juga: Memetic Violence Adalah Fenomena Kekerasan Digital yang Makin Nyata


Kenapa Mitos Agartha Bisa Bertahan Lama

Kok bisa ya, mitos semacam ini bertahan sampai sekarang? Jawabannya sederhana: konspirasi selalu punya daya tarik emosional.
Ide bahwa ada dunia rahasia, kelompok misterius, atau kekuatan tersembunyi di balik sejarah — semua itu bikin orang merasa “tahu sesuatu yang orang lain nggak tahu.”

Ditambah lagi, dunia internet sekarang bikin penyebaran narasi seperti ini jauh lebih cepat. Di forum, video, bahkan game, elemen-elemen seperti For Agartha bisa muncul tanpa konteks — dan akhirnya diartikan macam-macam.


Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar Agartha Adalah

1. Apa itu Agartha sebenarnya?

Agartha adalah mitos tentang kerajaan bawah tanah yang dipercaya menyimpan peradaban super canggih. Dalam versi ekstrem, ini dikaitkan dengan ideologi Neo-Nazi.

2. Dari mana asal kepercayaan tentang Agartha?

Mitos ini berasal dari legenda Bumi Berongga dan diadaptasi oleh kelompok okultis Jerman pada awal abad ke-20.

3. Apa hubungan antara Agartha dan Neo-Nazi?

Bagi Neo-Nazi, Agartha dianggap tempat asal ras Arya yang murni dan simbol utopia rasial mereka.

4. Mengapa tulisan “For Agartha” muncul di senjata pelaku kekerasan?

Karena tulisan itu digunakan sebagai simbol ideologis, bukan sekadar hiasan. Ia menunjukkan pengaruh ide supremasi kulit putih.

5. Apakah Agartha benar-benar ada?

Belum ada bukti ilmiah. Agartha tetap dianggap mitos esoterik yang banyak disalahartikan menjadi dasar ideologi ekstrem.


Kesimpulan

Jadi, kalau kamu menemukan simbol atau tulisan “For Agartha”, sekarang kamu tahu maknanya bukan sekadar kata misterius.
Agartha adalah mitos bawah tanah yang kemudian dimanfaatkan kelompok ekstrem kanan seperti Neo-Nazi untuk membangun narasi rasial dan spiritual palsu.

Mitos boleh menarik, tapi ketika dipakai untuk membenarkan kekerasan atau ide superioritas manusia, itu jadi berbahaya banget.
Makanya, penting banget buat kita semua buat lebih kritis dalam menyaring informasi di internet. Kadang, teori konspirasi yang kelihatannya “keren” ternyata punya sejarah kelam di baliknya.

Scroll to Top